Thursday, December 3, 2015

Observasi Pembuatan Gerabah Oleh Ivanida Nusha Nalaway

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah hirabbil‘alamin
            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat waktu.
            Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang pembuatan gerabah.
            Dalam penyusunan makalah ini saya banyak mendapat revisi dan evaluasi, untuk itu perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Anggun Winata, S.Si, S.Pd sebagai membimbing saya dalam penyusunan makalah ini.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak ketidak sempurnaan. Oleh karena itu saya mohon maaf apabila ada kesalahan.
            Harapan saya makalah Pembuatan Gerabah bisa diterima.















DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     BAHAN - BAHAN
C.     PROSES PEMBUATAN
D.    HAMBATAN PEMASARAN
E.     SASARAN
BAB II PENUTUP
A.    PENUTUP
B.     LAMPIRAN
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dengan adanya evaluasi atas Ulangan Tengah Semester (UTS), menambah kepekaan terhadap lingkungan, serta menambah wawasan terhadap kerajinan gerabah yang terdapat di pusat kota Tuban.
B.     TUJUAN
1.      Untuk menambah kepekaan terhadap masyarakat.
2.      Faham akan ekonomi masyarakat
3.      Mengembangkan ekonomi tersebut
C.     BAHAN – BAHAN
1.      BAHAN
- Air
- Tanah Liat
   2..  PERALATAN
- Tungku pembakaran
- Biji Asam
D.    PROSES PEMBUATAN
1.      Tanah yang telah diambil dari asal dikeringkan.
2.      Kemundian Penumbukan ataupun penghalusan sampai jadi butir.
3.      Lalu disaring untuk memisahkan kotoran pada tanah.
4.      Setelah terpisah kemudian diaduk beserta air dengan komposisi air berkisar 40%.
5.      Selama proses diatas, tanah akan menjadi lembek sedikit kaku.
6.      Mencetak secara diputar (cara awal).
7.      Dicetak secara fokus bentuk apa yang akan dihasilkan.
E.     HAMBATAN PEMASARAN
1.      Hambatan terjadi ketika musim hujan tiba karena tidak dapat menjemur, bahkan tidak memproduksi beberapa minggu..
F.      SASARAN PEMASARAN
Di daerah Merik, Tuban rata rata dari pengusara mengirimkannya ke Bawean


 

 


BAB II
PENUTUP
A.    PENUTUP
            Demikian makalah ini saya buat, besar harapan saya agar makalah ini dapat diterima.
B.     LAMPIRAN












 




Read More ->>

OBSERVASI KERAJINAN BAHAN LUNAK “GERABAH”


OBSERVASI
KERAJINAN BAHAN LUNAK
“GERABAH”

TUGAS  SEMESTER GANJIL
MATA PELAJARAN PRAKARYA

DAN KEWIRAUSAHAAN




Kelas XI – MIA 8
Penyusun    :
·     M. Dhou’ulAzizi(27)



SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TUBAN
JL. WR SUPRATMAN 2 TUBAN TELP. (0356)321272 Fax. (0356)333190 Kode Pos 62318






BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
     Kerajinan gerabah adalah suatu bentuk kerajinan berbahan dasar lunak yang bagi sebagian orang digunakan sebagai mata pencaharian. Kerajianan gerabah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat baik dari segi hiasan, pakai, maupun komersial. Dalam konteks tersebut, diharapkan kerajinan tersebut dapat menjadi sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat.
 Keberadaankerajinangerabah di LingkunganMerik, kelurahanSidorejo.Kabupaten Tubanadalahsebuahaktivitas yang mewarnaikehidupanmerekasehari-hari.Pembuatankerajinangerabah di Takalartelahberlangsungsecaraturuntemurun  dantelahberlangsungselamabeberapadekade. Usaha pembuatankerajinangerabahsekaligusmenjadiandalanmasyarakat di daerahinidalammenopangekonomikeluargamereka.
     Untukmencapaitujuantersebut, makapembuat makalah ingin memaparkan tentang peran penting kerajinan gerabah bagi kebutuhan masyarakat. Yang mana makalah ini dibuat untuk menjabarkan apa, bagaimana, dan mengapa suatu kerajinan bahan lunak dapat menjadi suatu produk yang dapat bersaing dipasaran dan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.  

B. BAHAN BAHAN DAN PERALATAN
a.       BAHAN
- Air
- Tanah Liat
b.    PERALATAN
- Tungku pembakaran
- Biji Asam












BAB II
ISI



A. PROSES PEMBUATAN
 Proses pembuatan gerabah di tempat ini boleh dibilang masih tradisional, walaupun sudah ada beberapa kelompok/keluarga yang sudah menggunakan teknologi modern. Pada umumnya gerabah dibuat dengan tetap mempertahankan tehnik yang telah secara turun temurun digunakan, yakni dengan cara dipijat, diputar, lalu dibakar. Akan tetapi dari sisi bentuk dan motif/coraklah yang telah banyak mengalami perubahan. Motif-motif yang ada pada gerabah dibuat begitu saja tanpa adanya pemaknaan sebagaimana symbol-simbol lainnya yang banyak ditemukan sebagai ornament hisan rumah. Motif yang  umumnya dapat ditemui di sana ada dua jenis; gerabah dengan motif timbul dan gerabah motif lukis. Ornamen-ornamen yang ada lahir sebagai sebuah kreatifitas yang tujuannya hanya sekedar memperindah gerabah.
  Pada puncaknya, motif  yang paling rumit adalah gerabah yang digabungkan dengan anyaman rotan sebagai ornament. Walaupun tipe ini tidak bertahan lama, selain karena proses pembuatannya rumit juga resiko kerusakan yang tergolong tinggi. Sehingga gerabah tipe ini tidak lagi diproduksi, kecuali jika ada permintaan.
  Dalam proses pembuatannya, setelah tanah diolah/dihaluskan, tanah kemudian dibentuk sesuai desain yang ada. Setelah dibentuk dengan berbagai tehnik, gerabah kemudian dijemur hingga kering untuk selanjutnya menuju ke tempat pembakaran.

B. HAMBATAN PEMASARAN
Manajemen pemasaran yang dijalankan bersifat tradisional, fassive, sangat bergantung pada calon pembeli yang datang ke lokasi. Jika tidak ada konsumen yang datang maka tidak ada transaksi yang berlangsung disana.
Dalam  bentuk yang lain, penjualan dapat pula dilakukan dengan melalui agen, ada juga yang dijual ke pedagang. Pada tingkatan ini gerabah dengan jumlah yang relative akan diapasarkan ke pelosok daerah, kota, dan bahkan ada yang dibawa  ke mancanegara. Walaupun demikian bentuk transaksi ini sifatnya temporer dan berselang cukup lama.
       Jumlahproduksi yang terusmengalamipenurunan, semakinberkurangnyajumlahkelompokperajingerabah yang masihbertahanmengindikasikan  adamasalahataukendala yang dihadapiolehmasyarakat di lingkungan Sandi dalammemproduksidanmemasarkangerabahmereka.  Sangatmemprihatinkanbahwausaha yang sejak lama telahmenjaditumpuanharapanmasyarakat di daerahinikinimengalamikondisi yang memprihatinkan. Dari hasilpengamatandanwawancara yang penulislakukan, dapatdiidentifikasibeberapamasalahmendasar yang menjadipemicuadanyakendalabaikdalam proses produksimaupundalam proses pendistribusiangerabah.

C. SASARAN
Sentra pengerajin Gerabah Desa Merik, Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban







BAB III
PENUTUP DAN LAMPIRAN




A.    Kesimpulan

          Kerajinan gerabah di lingkungan Merik kelurahan Sidorejo kabupaten Tuban  telah berlangsung selama beberapa dekade. Usaha pembuatan gerabah merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakat di daerah ini, sehingga hampir setiap  keluarga mempunyai menggeluti usaha pembuatan gerabah.
           Seiring perjalanan waktu, jaman telah merubah persepsi dan gaya hidup masyarakat sehingga setiap dimensi kehidupan manusia ikut berubah. Kebutuhan akan perabot yang dulu masih mengandalkan aneka kerajinan dari gerabah, kini telah tergantikan  oleh barang-barang industri yang serba murah dan praktis.
           Keadaan sebagaimana tergambar di atas membawa dampak yang besar terhadap keberadaan dan keberlangsungan usaha kerajinan gerabah di daerah ini. Gerabah-gerabah yang dibuat dalam bentuk perabot dapur dan sebagainya lambat laun tidak lagi laku terjual sebagaimana sebelumnya. Untuk dapat   tetap  bertahan  pada usaha gerabah, para perajin meninggalkan bentuk aneka perabot dan mengalihkannya pada bentuk-bentuk gerabah hias.
         Cara pembuatan tetap mengandalakan tehnik-tehnik pijat dan putar,  hanya ada sedikit di antara mereka yang menggunakan teknologi bermesin. Secara tehnis proses pembuatan gerabah di daerah ini tidak banyak mengalami kemajuan yang berarti.  Di sisi lain mulai terbatasnya jumlah tenaga perajin, mahalnya upah kerja yang harus dibayar untuk gaji karyawan, turut menjadi penyebab semakin lesunya usaha ini ditekuni.
B. LAMPIRAN



















B.     Saran-saran

            Sebagai manusia, penulis menyadari bahwa makalah ini  masih jauh dari kata sempurna, masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca makalah ini yang sifatnya membangun, demi perbaikan di masa yang akan datang. Walaupun demikian penulis sudah berusaha merampungkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang turut serta mendorong dan membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
            Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis berharap agar makalah ini benar-benar bermanfaat. Semoga amal ibadah dan kerja keras kita senantiasa mendapatkan ridha, ampunan dan pahala dari Allah SWT. Amin.































Read More ->>